Jumat, 12 Agustus 2011

CINTA TAK BERWUJUD
Ketika ku terbangun dari mimpiku yang pilu, aaah (menghela napas)…… entah apa yang harus ku katakan ! !.Hanya tiga kata yang ada dalam benakku,  “JANGAN PERNAH TERULANG” .

Saat itu adalah saat yang membahagiakan dalam hidupku , hal yang   selalu   aku    tunggu - tunggu semenjak kecil.
Khayalan masa remaja semasa SMP tentang putih abu-abu, semuanya seperti namaku Ayal, aku sama seperti gadis pada umumnya ngga’ ad yang aneh dengan kepribadianku.

Hari itu adalah hari pertamaku di SMA, pagi yang cerah dihari itu, telah menghantarkanku dengan senyumnya yang hangat untuk pergi kesekolah. Dan seperti biasa selalu ada yang namanya MOS atau apalah namanya itu….! Dikerjain , disuruh-suruh, dan di tertawakan, itulah MOS. Aku tidak pernah menyangka seperti inikah yang namanya MOS, aku harap suatu saat nanti hal seperti itu dihapus dari muka bumi ini,,,, ! !. Tetapi ada satu hal yang ku sukai dalam mos itu yaitu ka’ Nino. Karena dari semua kakak kelas dimata ku saat itu hanya ka’ Nino yang begitu baik, ganteng, ketua osis lagi dan yang penting gak suka ngerjain anak-anak baru seperti kakak-kakak yang lain. Khayalku selalu mengambung saat melihat tatapan matanya, hahhhhhh…..andaikan saja………! ! selalu itu yang aku katakan. Tapi ada juga tuh ! anak baru yang paling nyebelin sepanjang masa. Namanya Indra dan yang gak disangka-sangka, ternyata indra itu adiknya ka’ Nino. Gak’ ada yang berani ngerjain indra. Bukannya dikerjaiin , dia malah ngerjain kami semua. Dia itu sombong, bertolak belakang banget sama ka’ Nino, mentang-mentang kakaknya ketua osis. Ko’ ada ya saudara yang gak ada mirip-miripnya sama sekali kaya begitu. Walaupun sebenarnya indra itu tampan, tapi tetap aja gak adil.

Setelah hari yang melelahkan itu , akhirnya aku sudah resmi masuk SMA. Betapa senangnya hatiku saat itu, tas baru, sepatu baru, baju baru, temanpun baru. Saat pembagian kelas , sungguh aku tak percaya harus sekelas dengan orang yang paling nyebelin sedunia itu lagi. Tapi setelah berjalannya waktu kamipun menjadi akrab, berawal dari tugas kelompok ber-2 ternyata dia orang yang baik dan bisa dipercaya. Akupun sempat gak percaya orang yang aku benci bisa menjadi sahabat buat aku. Dan yang membuat aku senang banget adalah, semenjak aku dekat dengan indra , aku jadi akrab juga dengan ka’ Nino. Rasanya impianku sebentar lagi menjadi kenyataan,,,,oh ka’ Nino ! !. sungguh pada saat itu hatiku berbunga-bunga, hanya satu hal yang ku harapkan dari ka’ Nino yaitu mau merespon perasaanku terhadapnya.

Setelah dua semester kami lewati bersama ,perasaanku terhadap ka’ Nino tidak pernah berubah apalagi memudar. Aku dan indra pun menjadi lebih akrab, kami sering belajar bareng, main bareng. Dan indra dengan ka’ Nino sering main kerumah, kasihan mereka kesepian, bisa dibilang mereka dari keluarga yang berada tetapi walaupun harta mereka melimpah ternyata mereka hidup sebatang kara, orang tua mereka meninggal dalam kecelakaan ,bahkan sanak keluargapun mereka tidak punya. Semua hal itu membuat kami semakin akrab dan bahkan mereka sudah seperti keluarga sendiri buat keluargaku.

Hari itu hujan turun sangat deras, dan dari sinilah semua kisah menyakitkan itu dimulai.

Sepulang sekolah , saat semua sudah pulang ka’ Nino menungguku di kantin belakang sekolah. Tak pernah terpikir olehku hari itu ka’ Nino, orang yang selama ini aku damba-dambakan menyatakan perasaan cintanya padaku, setelah penantianku selama ini akhirnya khayalan itu semua terwujud. Tanpa pikir panjang aku menerima perasaan ka’ Nino. Itu adalah hari paling menyenangkan dalam hidupku,
tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Dua minggu kemudian, entah apa yang membuat semuanya seperti ini, tiba-tiba ka’ Nino memutuskan tali kasih kami yang baru seumur jagung itu. Tanpa alasan apapun dia mengambil keputusan itu, dan hal yang membuat aku gak bisa percaya dia menyuruh aku belajar mencintai indra. Sungguh saat itu tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku hanya air mata yang mewakili kesedihanku. “maafkan kakak, mungkin ini berat buat kita , tapi ini adalah hal terbaik buat kita. Aku akan melakukan apa saja asalkan dia bahagia, belajarlah menerimanya dan lupakan hubungan kita yang pernah terjalin , kubur kisah kita dalam-dalam dan asal kamu tau perasaanku terhadap kamu tidak akan pernah berubah sampai kapanpun dan apapun yang terjadi”ucap ka’nino kepadaku. Saat itu yang dapat aku lakukan adalah memeluk ka’ Nino dan berharap semua ini adalah mimpi.

Seminggu telah berlalu , namun jujur perasaan itu tidak pernah bisa berubah. Indra adalah sahabat terbaikku dan ka’ Nino adalah belahan jiwaku, begitupun ka’ Nino. Hari itu indra mengajak aku makan malam diluar ber-2, dan akhirnya hari itu tiba juga. Ternyata benar yang dikatakan ka’ Nino ternyata indra memiliki perasaan terhadapku. Malam itu Indra mengutarakan perasaannya kepadaku, dan hal yang membuat aku tidak kalah kagetnya adalah ternyata selama ini indra mengidam penyakit gangguan hati yang akut bahkan tidak dapat disembuhkan apabila tidak ada donor hati yang cocok buat dia, pengakuan itu sontak membuatku terdiam dan akhirnya aku mengerti mengapa selama ini ka’ Nino sangat melindungi adiknya, jujur saat itu aku tidak dapat menolaknya dan begitulah ! ! ! aku menerima indra walaupun didalam hatiku yang paling dalam hanya ada ka’ nino dan ka’ nino.

Bulan demi bulan telah terlewati, bagaimanapun dan sekeras apaun aku melupakan ka’ nino tetap saja tidak bisa. Begitu sakit perasaan ini, harus berpura-pura setiap waktu.

*

Suatu hari tiba-tiba indra pingsan disekolah dan ternyata penyakitnya itu semakin parah, aku dan ka’ nino hanya bisa menangis meratapi indra. kondisinya semakin lama semakin melemah. Entah mengapa saat itu perasaanku terhadap indra mulai berubah , aku mulai mencintai dia walaupun masih ada ka’ nino dihatiku.

**

Dua minggu telah berlalu keadaan indra semakin memburuk dia koma di ruang icu. Aku benar-benar kalut saat itu, ka’ nino pun menghilang, bak ditelan bumi!! entah apa yang ada dipikiranku. Tetapi dua hari setelah itu dokter memberi kabar baik kepada aku, bahwa indra telah mendapatkan donor hati yang cocok buat dia, sungguh hari itu merupakan mijizat buat semuanya terkecuali ka’nino , dia belum kembali hingga saat operasi transplantasi itu selesai.

Setelah pasca operasi akhirnya indra sadar, ( tiga minggu dia mengalami koma ), hal pertama yang dicarinya adalah mencari aku dan ka’nino. Saat itu aku selalu mencari alasan ketika indra mencari-cari ka’nino, hingga akhirnya setelah keadaan indra  membaik dan kami ingin pulang, seorang suster memberikan sepucuk surat pada kami, dan ternyata surat itu dari ka’ nino.



To ; indra dan ayal

           Maafkan kesalahan kakak selama ini, kakak belum bisa membuat kalian bahagia.  
Jika kalian membaca surat ini berarti kakak sudah pergi jauh meninggalkan kalian,saat 
kakak pergi ke PMI membeli darah, kakak mengalami kecelakaan lalu lintas malam itu 
yang menyebabkan tulanng punggung dan rusuk kakak patah , dan kaka’ merasa hidup  
kaka’ sudah ta’ lama lagi. Tapi kakak senang dengan begitu kakak punya kesempatan 
membagiakan kamu, tapi kamu jangan takut kakak janji akan selalu menjagamu hingga 
akhir hayat kakak. Teruskanlah hidupmu , berbahagialah, jangan pernah takut dengan pagi 
yang datang dan akan merenggut adik kakak yang tersayang ini,,,walaupun kakak 
sekarang sudah pergi jauh kakak akan selalu ada bersama kamu kapanpun dan dimanapun 
dengan hati kakak yang bersamamu, kita tidak akan pernah terpisahkan… jaga ayal 
dengan cintamu,,, buatlah dia bahagia... kakak sayang kalian berdua.



Surat itu membuat kami berdua benar-benar menjerit dan tak bisa menghentikan air mata, perasaan kami begitu kacau.

Hari itu juga kami pergi kepemakaman ka’ nino, ternyata pemakaman ka’nino pada saat itu dirahasiakan pada kami , hanya tetangga beserta supir dan pembantu saja yang mengetahuinya, dengan berat hati kami melepaskannya, dan kini cintaku benar-benar ku kubur dalam-dalam lebih dalam dari laut dan samudera hingga tiada siapapun yang tau, hingga sekarang cinta itu selalu bersemi di hatiku. Dan indra adalah penghubung cinta kami. Cinta ka’nino yang suci, cinta ka’nino yang tulus, cinta ka’nino yang abadi, cinta ka’nino yang menyakitkan, dan cinta ka’nino padaku yang ada pada indra. Selamat jalan ka’ Nino , aku berjanji akan menjaga indra seperti ka’nino menjaganya.


***